23 Dinkes Kab Defgh |
OTITIS
EKSTERNA |
Puskesmas Abcde |
|||
SOP |
Nomor |
: |
|||
Terbit ke |
: 01 |
||||
No.Revisi |
: 00 |
||||
Tgl.Diberlakukan |
: 2-01-2018 |
||||
Halaman |
: 1 / 2 |
||||
Ditetapkan
Kepala Puskesmas Abcde |
|
Kapus NIP. nipkapus |
|||
A. Pengertian |
Otitis eksternaadalah radang pada liang
telinga luar. Penyakit ini banyak ditemukan di layanan kesehatan tingkat
pertama sehingga dokter di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama
harus memiliki kemampuan mendiagnosis dan menatalaksana secara komprehensif. |
||||||||
B. Tujuan |
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaanpasien dengan otitis
eksterna |
||||||||
C. Kebijakan |
SK Kepala UPTD Puskesmas Abcde Nomor ... tentang Kebijakan Pelayanan
Klinis UPTD Puskesmas Abcde |
||||||||
D. Referensi |
Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07 / MENKES / 1186 / 2022 tentang
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama |
||||||||
E. Prosedur |
Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan 1. Non-medikamentosa: a. Membersihkan liang telinga secara hati-hati
dengan pengisap atau kapas yang dibasahi dengan H2O2 3%. b. Bila terdapat abses, dilakukan insisi dan
drainase. 2. Medikamentosa: a. Topikal • Larutan antiseptik povidon
iodine OE akut sirkumskripta pada stadium infiltrat: − Salep ikhtiol, atau − Salep antibiotik: Polymixin-B, Basitrasin. • OE akut difus: Tampon
yang telah diberi campuran Polimyxin-B, Neomycin, Hidrocortisone, dan
anestesi topikal. b. Sistemik • Antibiotik sistemik diberikan
bila infeksi cukup berat. • Analgetik, seperti
Paracetamol atau Ibuprofen dapat diberikan. Konseling dan Edukasi Pasiendan keluarga perlu diberi penjelasan, di
antaranya: 1. Tidak mengorek telinga baik dengan cotton bud atau
alat lainnya 2. Selama pengobatan pasien tidak boleh berenang 3. Penyakit dapat berulang sehingga harus menjaga
liang telinga agar dalam kondisi kering dan tidak lembab Kriteria Rujukan 1. Otitis eksterna dengan komplikasi 2. Otitis eksterna maligna |
||||||||
F. Diagram Alir |
Memberikan
tata laksana pada pasien sesuai hasil pemeriksaan menulis hasil
anamnesa, pemeriksaan dan diagnose ke rekam medic menegakan
diagnose berdasarkan hasil pemeriksaan melakukan
vital sign dan pemeriksaan fisik Melakukan anamnesis pada pasien menulis
diagnose pasien ke buku register. |
||||||||
G. Hal-hal yang perlu diperhatikan |
Kaji Ulang Untuk
Ketepatan Diagnosia |
||||||||
H. Unit terkait |
Ruang Pemeriksaan Umum. |
||||||||
I. Dokumen terkait |
Rekam Medis Catatan tindakan |
||||||||
J. Rekaman historis perubahan |
|
G. Rekaman Historis:
No |
Halaman |
Yang dirubah |
Perubahan |
Diberlakukan Tanggal |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
No comments:
Post a Comment