Thursday, June 15, 2023

OTITIS MEDIA AKUT

 

24

 

 

 

 

 

Dinkes Kab Defgh

OTITIS MEDIA AKUT

 

 

 

 

 

 

Puskesmas Abcde

 

SOP

Nomor

:

Terbit ke

: 01

No.Revisi

: 00

Tgl.Diberlakukan

: 2-01-2018

Halaman

: 1 / 2

Ditetapkan Kepala  Puskesmas Abcde

 

 

Kapus

NIP. nipkapus

 

A. Pengertian

Otitis media akut (OMA) adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba eustachius, antrum mastoid, dan sel-sel mastoid yang terjadi dalam waktu kurang dari 3 minggu.

B. Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaanpasien dengan otitis media akut

C. Kebijakan

SK Kepala UPTD Puskesmas Abcde Nomor ... tentang Kebijakan Pelayanan Klinis UPTD Puskesmas Abcde

D. Referensi

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07 / MENKES / 1186 / 2022 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

E. Prosedur

Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)

Penatalaksanaan

Medikamentosa

a. Topikal i. Pada stadium oklusi tuba, terapi bertujuan membuka kembali tuba eustachius. Obat yang diberikan adalah:

 

- Berikan tetes mata Tetrakain-HCl 2% sebanyak 1-2 tetes pada mata yang terkena benda asing.

- Gunakan kaca pembesar (lup) dalam pengangkatan benda asing.

- Angkat benda asing dengan menggunakan lidi kapas atau jarum suntik ukuran 23G.

- Arah pengambilan benda asing dilakukan dari tengah ke tepi.

- Oleskan lidi kapas yang dibubuhkan Povidon Iodin pada tempat bekas benda asing.

 

 

ii. Pada stadium perforasi, diberikan obat cuci telinga:

 

- H2O2 3%, 3 kali sehari, 4 tetes di telinga yang sakit, didiamkan selama 2 – 5 menit.

- Asam asetat 2%, 3 kali sehari, 4 tetes di telinga yang sakit.

- Ofloxacin, 2 kali sehari, 5 – 10 tetes di telinga yang sakit, selama maksimal 2 minggu

b. Oral Sistemik: antibiotik, antihistamin (bila terdapat tanda-tanda alergi), dekongestan, analgetik / antipiretik

Konseling dan Edukasi

1. Untuk bayi / anak, orang tua dianjurkan untuk memberikan ASI minimal 6 bulan sampai 2 tahun.

2. Menghindarkan bayi / anak dari paparan asap rokok.

Pencegahan

Imunisasi Hib dan PCV perlu dilengkapi, sesuai panduan Jadwal Imunisasi Anak tahun 2014 dari IDAI.

Tabel 5.2. Daftar antibiotik untuk terapi OMA Obat

Dewasa

Anak

Amoxicillin

3 x 500 mg/hari selama 10- 14 hari

25 – 50 mg/kgBB/hari, dibagi 3 dosis per hari

Trimetoprim – Sulfametoksazol

2 x 160 mg TMP/hari

8 – 20 mg TMP/kgBB/hari, dibagi 2 dosis per hari

Amoxicillin – Asam Clavulanat

3 x 500 mg / hari

25 – 50 mg/kgBB/hari, dibagi 3 dosis per hari

Erithromycin

4 x 500 mg/hari

25 – 50 mg/kgBB/hari, dibagi 4 dosis per hari

 

Kriteria Rujukan

1. Jika terdapat indikasi miringotomi.

2. Bila terjadi komplikasi dari otitis media akut.

 

Peralatan

1. Lampu kepala

2. Corong telinga

3. Otoskop

4. Aplikator kapas

5. Garputala

6. Suction

 

Prognosis

 

1. Ad vitam : Bonam

2. Ad functionam : Bonam

3. Ad sanationam : Bonam

F. Diagram Alir

Memberikan tata laksana pada pasien sesuai hasil pemeriksaan

menulis hasil anamnesa, pemeriksaan dan diagnose ke rekam medic

 

menegakan diagnose berdasarkan hasil pemeriksaan

melakukan vital sign dan pemeriksaan fisik

Melakukan anamnesis pada pasien

 

 


menulis diagnose pasien ke buku register.

 

 

 


G. Hal-hal yang perlu diperhatikan

Kaji Ulang Untuk Ketepatan Diagnosia

H. Unit terkait

Ruang Pemeriksaan Umum.

I. Dokumen terkait

Rekam Medis

Catatan tindakan

J. Rekaman historis  perubahan

No

Yang diubah

Isi Perubahan

Tanggal mulai diberlakukan

 

 

 

 

 

 

 

G. Rekaman Historis:

No

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan Tanggal

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

No comments:

Post a Comment

accreditation of primary health facilities

CHAPTER 1 Leadership and Management of Community Health Centers; CHAPTER 2 Implementation of Public Health Efforts Oriented to Promotive an...