14 Dinkes Kab Defgh |
BLEFARITIS |
Puskesmas Abcde |
|||
SOP |
Nomor |
: |
|||
Terbit ke |
: 01 |
||||
No.Revisi |
: 00 |
||||
Tgl.Diberlakukan |
: 2-01-2018 |
||||
Halaman |
: 1 / 2 |
||||
Ditetapkan
Kepala Puskesmas Abcde |
|
Kapus NIP. nipkapus |
|||
A. Pengertian |
Blefaritis adalah
radang pada tepi kelopak mata (margo palpebra) dapat disertai terbentuknya
ulkus/ tukak pada tepi kelopak mata, serta dapat melibatkan folikel rambut. |
||||||||
B. Tujuan |
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan pasien dengan
blefaritis |
||||||||
C. Kebijakan |
SK Kepala UPTD Puskesmas Abcde Nomor ... tentang Kebijakan Pelayanan
Klinis UPTD Puskesmas Abcde |
||||||||
D. Referensi |
Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07 / MENKES / 1186 / 2022 tentang
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama |
||||||||
E. Prosedur |
1. Petugas menyiapkan alat pemeriksaan, yaitu
tensimeter, stetoskop, senter, dan lup 2. Menanyakan keluhan pasien. Keluhan yang biasa
ditemui adalah gatal pada tepi kelopak mata. Dapat disertai keluhan lain
berupa merasa ada sesuatu di kelopak mata, panas pada tepi kelopak mata dan
kadang-kadang disertai rontok bulu mata. Selama tidur, sekresi mata mengering
sehingga ketika bangun kelopak mata sukar dibuka. 3. Mencari faktor resiko seperti : a) Kondisi kulit seerti dematitis seboroik b) Higiene dan lingkungan yang tidak bersih, dan c) Kesehatan atau daya tahan tubuh yang menurun 4. Melakukan pemeriksaan fisik dasar dan penunjang.
Pada pemeriksaan dapat ditemukan : a) Skuama atau krusta di tepi kelopak b) Bulu mata rotok c) Dapat ditemukan tukak yang dangkal pada tepi kelopak
mata d) Dapat terjadi pembengkakak dan merah pada kelopak
mata e) Dan dapat ditemukan keropeng yang melekat erat pada
tepi kelopak mata; bila dilepaskan bisa terjadi perdarahan. 5. Menegakkan diagnosis klinis berdasarkan pada
anamnesis dan pemeriksaan fisik. 6. Menentukan komplikasi yang mungkin terjadi, seperti
blefarokonjungtivitis, madarosis, dan trikiasis. 7. Memberikan tata laksana berupa : a) Memperbaiki kebersihan dan membersihkan kelopak dari
kotoran dapatmenggunakan sampo bayi. b) Kelopak mata
dibersihkan dengan kapas lidi hangat dan kompreshangat selama 5-10 menit. c) Apabila ditemukan tukak pada kelopak mata, salep
atau tetes mataseperti eritromisin, basitrasin atau gentamisin 2 tetes setiap
2 jamhingga gejala menghilang. 8. Melakukan konseling dan edukasi : a) Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga
bahwa kulit kepala,alis mata, dan tepi palpebra harus selalu dibersihkan
terutama padapasien dengan dermatitis seboroik. b) Memberitahu
pasien dan keluarga untuk menjaga higiene personal danlingkungan. 9. Mempertimbangkan rujukan bila tidak membaik dengan
pengobatan optimal. |
||||||||
F. Diagram Alir |
Memberikan
tata laksana pada pasien sesuai hasil pemeriksaan menulis hasil
anamnesa, pemeriksaan dan diagnose ke rekam medic menegakan
diagnose berdasarkan hasil pemeriksaan melakukan
vital sign dan pemeriksaan fisik Melakukan anamnesis pada pasien menulis
diagnose pasien ke buku register. |
||||||||
G. Hal-hal yang perlu diperhatikan |
Kaji Ulang Untuk
Ketepatan Diagnosia |
||||||||
H. Unit terkait |
Ruang Pemeriksaan Umum. |
||||||||
I. Dokumen terkait |
Rekam Medis Catatan tindakan |
||||||||
J. Rekaman historis perubahan |
|
G. Rekaman Historis:
No |
Halaman |
Yang dirubah |
Perubahan |
Diberlakukan Tanggal |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar