46 Dinkes Kab Defgh |
INFEKSI
PADA UMBILIKUS |
Puskesmas Abcde |
|||
SOP |
Nomor |
: |
|||
Terbit ke |
: 01 |
||||
No.Revisi |
: 00 |
||||
Tgl.Diberlakukan |
: 2-01-2018 |
||||
Halaman |
: 1 / 2 |
||||
Ditetapkan
Kepala Puskesmas Abcde |
|
Kapus NIP. nipkapus |
|||
A. Pengertian |
Infeksi pada
umbilikus adalah penyakit infeksi di tali pusat atau jaringan kulit di
sekitarnya pada bayi baru lahir. Tali pusat biasanya lepas pada hari ke-7 setelah lahir dan luka baru
sembuh pada hari ke-15. Infeksi pada tali pusat atau jaringan kulit di
sekitar perlu dikenali secara dini dalam rangka mencegah sepsis. |
||||||||
B. Tujuan |
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaanpasien dengan infeksi pada umbilikus |
||||||||
C. Kebijakan |
SK Kepala UPTD Puskesmas Abcde Nomor ... tentang Kebijakan Pelayanan
Klinis UPTD Puskesmas Abcde |
||||||||
D. Referensi |
Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07 / MENKES / 1186 / 2022 tentang
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama |
||||||||
E. Prosedur |
Tali pusat
biasanya lepas pada hari ke-7 setelah lahir dan luka baru sembuh pada hari
ke-15. Infeksi pada tali pusat atau jaringan kulit di sekitar perlu dikenali
secara dini dalam rangka mencegah sepsis. Hasil
Anamnesis (Subjective) Keluhan Panas, rewel,
tidak mau menyusu. Faktor Risiko 1. Imunitas
seluler dan humoral belum sempurna 2.
Luka umbilikus 3. Kulit tipis
sehingga mudah lecet Faktor
Predisposisi Pemotongan dan
perawatan tali pusat yang tidak steril Hasil
Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective) Pemeriksaan
Fisik 1. Ada
tanda tanda infeksi di sekitar tali pusat seperti kemerahan, panas, bengkak,
nyeri, dan mengeluarkan pus yang berbau busuk. 2. Infeksi
tali pusat lokal atau terbatas: bila kemerahan dan bengkak terbatas pada
daerah kurang dari 1cm di sekitar pangkal tali pusat. 3. Infeksi
tali pusat berat atau meluas: bila kemerahan atau bengkak pada tali pusat
meluas melebihi area 1 cm atau kulit di sekitar tali pusat bayi mengeras dan
memerah serta bayi mengalami pembengkakan perut. 4. Tanda
sistemik: demam, takikardia, hipotensi, letargi, somnolen, ikterus Pemeriksaan
Penunjang : - Penegakan
Diagnostik (Assessment) Diagnosis
Klinis Diagnosis
ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Adanya tanda-tanda
infeksi di sekitar umblikus seperti bengkak, kemerahan dan kekakuan. Pada
keadaan tertentu ada lesi berbentuk impetigo bullosa. Diagnosis
Banding 1. Tali
pusat normal dengan akumulasi cairan berbau busuk, tidak ada tanda tanda
infeksi (pengobatan cukup dibersihkan dengan alkohol) 2. Granuloma-delayed epithelialization / Granuloma keterlambatan proses epitelisasi karena kauterisasi Komplikasi 1. Necrotizing fasciitis dengan
tanda-tanda: edema, kulit tampak seperti jeruk (peau d’orange appearance)
di sekitar tempat infeksi, progresivitas cepat dan dapat menyebabkan kematian
maka kemungkinan menderita 2. Peritonitis 3. Trombosis vena porta 4. Abses Penatalaksanaan Komprehensif (Plan) Penatalaksanaan 1. Perawatan
lokal a. Pembersihan
tali pusat dengan menggunakan larutan antiseptik (Klorheksidin atau iodium
povidon 2,5%) dengan kain kasa yang bersih delapan kali sehari sampai tidak
ada nanah lagi pada tali pusat. b. Setelah
dibersihkan, tali pusat dioleskan dengan salep antibiotik 3-4 kali sehari. 2. Perawatan
sistemik Bila
tanpa gejala sistemik, pasien diberikan antibiotik seperti kloksasilin oral
selama lima hari. Bila anak tampak sakit, harus dicek dahulu ada tidaknya
tanda-tanda sepsis. Anak dapat diberikan antibiotik kombinasi dengan
aminoglikosida. Bila tidak ada perbaikan, pertimbangkan kemungkinan Meticillin
Resistance Staphylococcus aureus (MRSA). Kontrol
kembali bila tidak ada perbaikan atau ada perluasan tanda-tanda infeksi dan
komplikasi seperti bayi panas, rewel dan mulai tak mau makan. Rencana tindak
lanjut : - Kriteria
Rujukan 1.
Bila intake tidak mencukupi dan anak mulai tampak tanda dehidrasi 2. Terdapat
tanda komplikasi sepsis |
||||||||
F. Diagram Alir |
Memberikan
tata laksana pada pasien sesuai hasil pemeriksaan menulis hasil
anamnesa, pemeriksaan dan diagnose ke rekam medic menegakan
diagnose berdasarkan hasil pemeriksaan melakukan
vital sign dan pemeriksaan fisik Melakukan anamnesis pada pasien menulis
diagnose pasien ke buku register. |
||||||||
G. Hal-hal yang perlu diperhatikan |
Kaji
Ulang Untuk Ketepatan Diagnosia |
||||||||
H. Unit terkait |
Ruang
Pemeriksaan Umum |
||||||||
I. Dokumen terkait |
Rekam Medis Catatan tindakan |
||||||||
J.Rekaman historis perubahan |
|
G. Rekaman Historis:
No |
Halaman |
Yang dirubah |
Perubahan |
Diberlakukan Tanggal |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar