Thursday, June 15, 2023

BENDA ASING DI HIDUNG

 

31

 

 

 

 

 

Dinkes Kab Defgh

BENDA ASING DI HIDUNG

 

 

 

 

 

 

Puskesmas Abcde

 

SOP

Nomor

:

Terbit ke

: 01

No.Revisi

: 00

Tgl.Diberlakukan

: 2-01-2018

Halaman

: 1 / 2

Ditetapkan Kepala  Puskesmas Abcde

 

 

Kapus

NIP. nipkapus

 

A. Pengertian

Benda asing dihidung adalah benda yang tajam ataupun tumpul atau makanan yang tersangkut dan terjepit di hidung  karena terhirup atau dimasukkan, baik secara sengaja maupun tidak sengaja.

B. Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaanpasien dengan benda asing dihidung

C. Kebijakan

SK Kepala UPTD Puskesmas Abcde Nomor ... tentang Kebijakan Pelayanan Klinis UPTD Puskesmas Abcde

D. Referensi

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07 / MENKES / 1186 / 2022 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

E. Prosedur

a.    Alat dan Bahan

1)    Sarung tangan

2)    Lampu Kepala

3)    Lidocain 1% dan phenylephrin 0,5%

4)    Direct instruments: hemostat, forceps alligator, forceps bayonet

5)    hooked probes

6)    Kateter foley (5-8 french)

7)    Spuit 3 cc

8)    Alat penyedot (suction

 

b.    Teknik Pemeriksaa

1)    Jelaskan kepada pasien jenis dan prosedur pemeriksaan yang dilakukan.

2)    Mencuci tangan sebelum melakukan prosedur pemeriksaan.

3)    Pertahankan suasana tenang di ruangan.

4)    Lakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik pada pasien.

5)    Persiapkan peralatan yang dibutuhkan.

6)    Posisikan pasien pada sniffing position, baik terlentang ataupun dengan sedikit elevasi kepala. Pasien yang tidak kooperatif harus difiksasi. Minta bantuan untuk memfiksasi kepala.

7)    Pemberian anastesia dan vasokonstriktor mukosa dengan tampon adrenalin pada lubang hidung membantu pemeriksaan dan pengambilan benda asing. Rendam kapas dengan campuran lidocain 2% + epinefrin 1:10.000 atau pantocain.

8)    Untuk benda asing yang dapat terlihat jelas, tidak berbentuk bulat, dan tidak mudah hancur, gunakan instrument hemostat, forseps alligator, atau forsep bayonet.

9)    Untuk benda asing yang mudah dilihat namun sulit untuk dipegang, gunakan hooked probes. Hook diletakkan dibelakang benda asing dan diputar sehingga sudut hook terletak dibelakang benda asing. Benda asing kemudian ditarik ke depan.

Gambar 1 : Teknik pengambilan benda Asing

 

10) Untuk benda asing kecil dan bulat yang sulit dipegang oleh instrumen, dapat juga digunakan kateter balon. Gunakan kateter foley atau kateter fogarty. Periksa balon kateter dan oleskan jeli lidokain 2% pada kateter. Dengan posisi pasien supine, masukkan kateter melewati benda asing dan kembangkan balon dengan udara atau air (2 ml untuk anak kecil dan 3 ml untuk anak yang berbadan besar). Setelah balon dikembangkan, tarik kateter untuk mengeluarkan benda asing.

        Gambar : Penggunaan kateter balon

 

11) Penyedotan dengan suction digunakan untuk benda asing yang dapat terlihat jelas, licin, dan berbentuk bulat. Ujung kateter ditempatkan di benda asing, dan dilakukan penyedotan dengan tekanan 100-140 mmHg.

 

12) Suction juga digunakan untuk mengevakuasi sekret di hidung yang menghalangi benda asing.

 

F. Diagram Alir

Memberikan tata laksana pada pasien sesuai hasil pemeriksaan

menulis hasil anamnesa, pemeriksaan dan diagnose ke rekam medic

 

menegakan diagnose berdasarkan hasil pemeriksaan

melakukan vital sign dan pemeriksaan fisik

Melakukan anamnesis pada pasien

 

 


menulis diagnose pasien ke buku register.

 

 

 


G. Hal-hal yang perlu diperhatikan

Kaji Ulang Untuk Ketepatan Diagnosia

H. Unit terkait

Ruang Pemeriksaan Umum.

I. Dokumen terkait

Rekam Medis

Catatan tindakan

J. Rekaman historis  perubahan

No

Yang diubah

Isi Perubahan

Tanggal mulai diberlakukan

 

 

 

 

 

 

 

G. Rekaman Historis:

No

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan Tanggal

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

No comments:

Post a Comment

accreditation of primary health facilities

CHAPTER 1 Leadership and Management of Community Health Centers; CHAPTER 2 Implementation of Public Health Efforts Oriented to Promotive an...