31 Dinkes Kab Defgh |
BENDA
ASING DI HIDUNG |
Puskesmas Abcde |
|||
SOP |
Nomor |
: |
|||
Terbit ke |
: 01 |
||||
No.Revisi |
: 00 |
||||
Tgl.Diberlakukan |
: 2-01-2018 |
||||
Halaman |
: 1 / 2 |
||||
Ditetapkan
Kepala Puskesmas Abcde |
|
Kapus NIP. nipkapus |
|||
A. Pengertian |
Benda asing dihidung adalah
benda yang tajam ataupun tumpul atau makanan yang tersangkut dan terjepit di hidung karena terhirup atau dimasukkan, baik secara sengaja maupun tidak sengaja. |
||||||||
B. Tujuan |
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaanpasien dengan benda
asing dihidung |
||||||||
C. Kebijakan |
SK Kepala UPTD Puskesmas Abcde Nomor ... tentang Kebijakan Pelayanan
Klinis UPTD Puskesmas Abcde |
||||||||
D. Referensi |
Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07 / MENKES / 1186 / 2022 tentang
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama |
||||||||
E. Prosedur |
a. Alat dan Bahan 1) Sarung tangan 2) Lampu Kepala 3) Lidocain 1% dan phenylephrin 0,5% 4) Direct instruments: hemostat, forceps alligator, forceps bayonet 5) hooked probes 6) Kateter foley (5-8 french) 7) Spuit 3 cc 8) Alat penyedot (suction b. Teknik Pemeriksaa 1) Jelaskan kepada pasien jenis dan prosedur
pemeriksaan yang dilakukan. 2) Mencuci tangan sebelum melakukan prosedur
pemeriksaan. 3) Pertahankan suasana tenang di ruangan. 4) Lakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik pada pasien.
5) Persiapkan peralatan yang dibutuhkan. 6) Posisikan pasien pada sniffing position, baik
terlentang ataupun dengan sedikit elevasi kepala. Pasien yang tidak
kooperatif harus difiksasi. Minta bantuan untuk memfiksasi kepala. 7) Pemberian anastesia dan vasokonstriktor mukosa
dengan tampon adrenalin pada lubang hidung membantu pemeriksaan dan
pengambilan benda asing. Rendam kapas dengan campuran lidocain 2% + epinefrin
1:10.000 atau pantocain. 8) Untuk benda asing yang dapat terlihat jelas, tidak
berbentuk bulat, dan tidak mudah hancur, gunakan instrument hemostat, forseps
alligator, atau forsep bayonet. 9) Untuk benda asing yang mudah dilihat namun sulit
untuk dipegang, gunakan hooked probes. Hook diletakkan
dibelakang benda asing dan diputar sehingga sudut hook terletak dibelakang
benda asing. Benda asing kemudian ditarik ke depan. Gambar 1 :
Teknik pengambilan benda Asing 10) Untuk benda asing kecil dan bulat yang sulit
dipegang oleh instrumen, dapat juga digunakan kateter balon. Gunakan kateter foley
atau kateter fogarty. Periksa balon kateter dan oleskan jeli
lidokain 2% pada kateter. Dengan posisi pasien supine, masukkan kateter
melewati benda asing dan kembangkan balon dengan udara atau air (2 ml untuk
anak kecil dan 3 ml untuk anak yang berbadan besar). Setelah balon
dikembangkan, tarik kateter untuk mengeluarkan benda asing. Gambar : Penggunaan kateter balon 11) Penyedotan dengan suction digunakan untuk benda
asing yang dapat terlihat jelas, licin, dan berbentuk bulat. Ujung kateter
ditempatkan di benda asing, dan dilakukan penyedotan dengan tekanan 100-140
mmHg. 12) Suction juga digunakan untuk mengevakuasi sekret di
hidung yang menghalangi benda asing. |
||||||||
F. Diagram Alir |
Memberikan
tata laksana pada pasien sesuai hasil pemeriksaan menulis hasil
anamnesa, pemeriksaan dan diagnose ke rekam medic menegakan
diagnose berdasarkan hasil pemeriksaan melakukan
vital sign dan pemeriksaan fisik Melakukan anamnesis pada pasien menulis
diagnose pasien ke buku register. |
||||||||
G. Hal-hal yang perlu diperhatikan |
Kaji Ulang Untuk
Ketepatan Diagnosia |
||||||||
H. Unit terkait |
Ruang Pemeriksaan Umum. |
||||||||
I. Dokumen terkait |
Rekam Medis Catatan tindakan |
||||||||
J. Rekaman historis perubahan |
|
G. Rekaman Historis:
No |
Halaman |
Yang dirubah |
Perubahan |
Diberlakukan Tanggal |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar