Jumat, 16 Juni 2023

ASMA BRONKIAL

 

38

 

 

 

 

 

Dinkes Kab Defgh

ASMA BRONKIAL

(ASMA STABIL)

 

 

 

 

 

 

Puskesmas Abcde

 

SOP

Nomor

:

Terbit ke

: 01

No.Revisi

: 00

Tgl.Diberlakukan

: 2-01-2018

Halaman

: 1 / 2

Ditetapkan Kepala  Puskesmas Abcde

 

 

Kapus

NIP. nipkapus

 

A. Pengertian

Asma  adalah  penyakit  heterogen,  selalu  dikarakteristikkan dengan inflamasi kronis di saluran napas. Terdapat riwayat gejala respirasi seperti mengi, sesak, rasa berat di dada dan batuk yang intensitasnya berberda-beda   berdasarkan   variasi   keterbatasan   aliran   udara ekspirasi

B. Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan pasien dengan asma bronkial

C. Kebijakan

SK Kepala UPTD Puskesmas Abcde Nomor ... tentang Kebijakan Pelayanan Klinis UPTD Puskesmas Abcde

D. Referensi

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07 / MENKES / 1186 / 2022 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

E. Prosedur

1.     Anamnesis:

1.1.     Gejala batuk dan atau mengi berulang yang mempunyai karakteristik episodik, terjadi pada malam hari (nokturnal), musiman, berkaitan dengan aktifitas atau pencetus, reversibel, adanya riwayat atopi dalam keluarga.

1.2.     Sesak nafas terutama saat ekspirasi.

 

2.     Pemeriksaan fisik

1.1.     Pada waktu serangan : tampak khas berupa pasien duduk berjuang untuk menghirup udara, dada dalam posisi inspirasi dan menggunakan otot bantu pernafasan.

1.2.     Frekuensi nafas meningkat, amplitudo dangkal.

1.3.     Sesak nafas, nafas cuping hidung sianosis.

1.4.     Gerakan dinding dada berkurang, hipersonor.

1.5.     Bunyi nafas melemah, wheezing ekspirasi, ekspirium diperpanjang, ronki basah, ronki kering, suara lendir.

 

Tabel  Penilaian Derajat Serangan Asma

Parameter klinis

Ringan

Sedang

Berat

Ancaman henti nafas

Sesak

Berjalan

Berbicara

Istirahat

 

Bicara

Kalimat

Penggal kalimat

Kata-kata

 

Posisi

Bisa berbaring

Lebih suka duduk

Duduk bertopang lengan

 

Kesadaran

Mungkin iritabel

Biasanya iritabel

Biasanya iritabel

Kebingungan

Sianosis

Tidak ada

Tidak ada

ada

Nyata

Mengi

Sedang, hanya pada akhir ekspirasi

Nyata, sepanjang eksp, kadang insp

Terdengar tanpa stetoskop

 

Sesak nafas

Minimal

Sedang

Berat

 

Otot bantu nafas

Biasanya tidak

Biasanya ya

ya

Gerakan paradok torako-abdominal

Retraksi

Dangkal, interkostal

Sedang, ditambah retaksi suprasternal

Dalam, ditambah nafas cuping hidung

Dangkal/ hilang

Laju nafas

Meningkat

Meningkat

Meningkat

Menurun

 

2.   Penatalaksanaan:

2.1.     Serangan asma akut ringan

2.1.1.       Oksigen : 4 – 6 liter/mnt  ( dewasa ) ; 2 liter / menit ( anak )

2.1.2.       Agonis Beta – 2 oral : salbutamol 3 x 2-4 mg ( dewasa ); dosis anak : 0,05 – 0,1 mg / kgbb/ kali.

2.2.     Serangan asma sedang dan berat dirujuk ke rumah sakit dengan tindakan pra rujukan yg tepat,O2 terpasang,posisi tepat.

3.   Penatalaksanaan Lanjutan

3.1.     Hindari faktor pencetus

3.2.     Bronkodilator : salbutamol oral 3 x 2 mg ( dosis anak : 0,05 – 0,1 mg/kgbb/kali) atau aminofilin oral 3 x 120 – 150 mg (dewasa).

3.3.     Kortikosteroid.

3.4.     Ekspektoran mukolitik

3.5.     Antibiotik diberikan jika ada dugaan infeksi bakterial : Eritromisin 3 x 250 mg /Amoksisilin 3 x 500 mg/Kotrimoksazol 2 x 2 tablet ( Dewasa)

 

F. Diagram Alir

Memberikan tata laksana pada pasien sesuai hasil pemeriksaan

menulis hasil anamnesa, pemeriksaan dan diagnose ke rekam medic

 

menegakan diagnose berdasarkan hasil pemeriksaan

melakukan vital sign dan pemeriksaan fisik

Melakukan anamnesis pada pasien

 

 

 


menulis diagnose pasien ke buku register.

 

 

 


G. Hal-hal yang perlu diperhatikan

Kaji Ulang Untuk Ketepatan Diagnosia

H. Unit terkait

Ruang Pemeriksaan Umum.

I. Dokumen terkait

Rekam Medis

Catatan tindakan

J. Rekaman historis  perubahan

No

Yang diubah

Isi Perubahan

Tanggal mulai diberlakukan

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar