38 Dinkes Kab Defgh |
ASMA
BRONKIAL (ASMA STABIL) |
Puskesmas Abcde |
|||
SOP |
Nomor |
: |
|||
Terbit ke |
: 01 |
||||
No.Revisi |
: 00 |
||||
Tgl.Diberlakukan |
: 2-01-2018 |
||||
Halaman |
: 1 / 2 |
||||
Ditetapkan
Kepala Puskesmas Abcde |
|
Kapus NIP. nipkapus |
|||
A. Pengertian |
Asma adalah penyakit
heterogen, selalu dikarakteristikkan dengan inflamasi kronis
di saluran napas. Terdapat riwayat gejala respirasi seperti mengi, sesak,
rasa berat di dada dan batuk yang intensitasnya berberda-beda berdasarkan variasi
keterbatasan aliran udara ekspirasi |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
B. Tujuan |
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan pasien dengan asma
bronkial |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
C. Kebijakan |
SK Kepala UPTD Puskesmas Abcde Nomor ... tentang Kebijakan Pelayanan
Klinis UPTD Puskesmas Abcde |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
D. Referensi |
Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07 / MENKES / 1186 / 2022 tentang
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
E. Prosedur |
1. Anamnesis: 1.1. Gejala batuk dan atau mengi berulang yang
mempunyai karakteristik episodik, terjadi pada malam hari (nokturnal),
musiman, berkaitan dengan aktifitas atau pencetus, reversibel, adanya riwayat
atopi dalam keluarga. 1.2. Sesak nafas terutama saat ekspirasi. 2. Pemeriksaan fisik 1.1.
Pada
waktu serangan : tampak khas berupa pasien duduk berjuang untuk menghirup
udara, dada dalam posisi inspirasi dan menggunakan otot bantu pernafasan. 1.2.
Frekuensi
nafas meningkat, amplitudo dangkal. 1.3.
Sesak
nafas, nafas cuping hidung sianosis. 1.4.
Gerakan
dinding dada berkurang, hipersonor. 1.5.
Bunyi
nafas melemah, wheezing ekspirasi, ekspirium diperpanjang, ronki basah, ronki
kering, suara lendir. Tabel
Penilaian Derajat Serangan Asma
2. Penatalaksanaan: 2.1.
Serangan asma
akut ringan 2.1.1. Oksigen : 4 – 6 liter/mnt ( dewasa ) ; 2 liter / menit ( anak ) 2.1.2.
Agonis Beta –
2 oral : salbutamol 3 x 2-4 mg ( dewasa ); dosis anak : 0,05 – 0,1 mg / kgbb/
kali. 2.2.
Serangan asma
sedang dan berat dirujuk ke rumah sakit dengan tindakan pra rujukan yg
tepat,O2 terpasang,posisi tepat. 3. Penatalaksanaan Lanjutan 3.1.
Hindari
faktor pencetus 3.2.
Bronkodilator
: salbutamol oral 3 x 2 mg ( dosis anak : 0,05 – 0,1 mg/kgbb/kali) atau
aminofilin oral 3 x 120 – 150 mg (dewasa). 3.3.
Kortikosteroid. 3.4.
Ekspektoran
mukolitik 3.5.
Antibiotik
diberikan jika ada dugaan infeksi bakterial : Eritromisin 3 x 250 mg
/Amoksisilin 3 x 500 mg/Kotrimoksazol 2 x 2 tablet ( Dewasa) |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
F. Diagram Alir |
Memberikan
tata laksana pada pasien sesuai hasil pemeriksaan menulis hasil
anamnesa, pemeriksaan dan diagnose ke rekam medic menegakan
diagnose berdasarkan hasil pemeriksaan melakukan
vital sign dan pemeriksaan fisik Melakukan anamnesis pada pasien menulis
diagnose pasien ke buku register. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
G. Hal-hal yang perlu diperhatikan |
Kaji Ulang Untuk
Ketepatan Diagnosia |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
H. Unit terkait |
Ruang Pemeriksaan Umum. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
I. Dokumen terkait |
Rekam Medis Catatan tindakan |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
J. Rekaman historis perubahan |
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar